Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Welcome in Law Office Makmur Jaya, S.Kep., S.H., M.H. & Partners
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Adv. Makmur Jaya, S.Kep., S.H., M.H. & Rekan )
DEWAN PIMPINAN DAERAH FEDERASI ADVOKAT REPUBLIK INDONESIA (FERARI) PROV. JAWA BARAT
SIDANG PENGADILAN TATA USAHA NEGARA (PTUN)

PENGUSAHA VS KARYAWAN



PENGUSAHA (Saya mungkin tidak akan mendapatkan apa-apa di awal karier saya).
KARYAWAN (Saya akan mendapat gaji sejak pertama kali saya bekerja).

PENGUSAHA (Saya membuat jadwal kerja sendiri).
KARYAWAN (Saya bekerja sesuai jadwal yang berlaku).

PENGUSAHA (Saya harus pintar mengatur pengeluaran karena penghasilan yang tak menentu).
KARYAWAN (Saya bisa mengatur pengeluaran karena punya penghasilan tetap).

PENGUSAHA (Yang penting bekerja, libur bisa kapan saja).
KARYAWAN (Saya sangat menanti hari libur).

PENGUSAHA (Saya bekerja untuk mengelola uang)
KARYAWAN (Saya bekerja untuk mendapatkan uang).

PENGUSAHA (Saya harus menemukan sesuatu yang baru).
KARYAWAN (Saya bekerja berdasarkan sesuatu yang sudah ada sebelumnya).

PENGUSAHA (Saya berteman dengan kegagalan).
KARYAWAN (Kegagalan adalah musuh saya).

PENGUSAHA (Saya bergaul dengan orang-orang yang meningkatkan semangat saya).
KARYAWAN (Saya bergaul dengan siapa saja selama ini membuat saya senang).

PENGUSAHA (Bos saya adalah pelanggan).
KARYAWAN (Bos saya adalah atasan).

PENGUSAHA (Pelatihan itu energi).
KARYAWAN (Pelatihan itu membosankan).

PENGUSAHA (Saya harus berusaha meningkatkan kemampuan orang lain).
KARYAWAN (Saya harus berusaha meningkatkan kemampuan diri).

PENGUSAHA (Saya ingin penghasilan yang tak terbatas).
KARYAWAN (Saya ingin gaji setinggi mungkin).

PENGUSAHA (Saya bertanggung jawab untuk kesejahteraan diri sendiri dan orang lain).
KARYAWAN (Perusahaan bertanggung jawab untuk kesejahteraan saya).

PENGUSAHA ("Nanti Gimana?').
KARYAWAN ("Gimana Nanti, DEH?").

PENGUSAHA (Kalau saya berhasil. Saya akan membuat hidup orang lain menjadi baik).
KARYAWAN (Kalau saya berhasil, saya akan menjadi lebih baik dari orang lain).

Menjadi pengusaha memang kurang populer untuk menjadi cita-cita. Hampir semua orang yang baru lulus kuliah atau sekolah berpikir untuk segera mendapatkan pekerjaan agar bisa langsung menerima gaji, sehingga bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Saya termasuk salah satu di antaranya. Waktu lulus kuliah dulu, sama sekali tidak terpikir untuk menjadi pengusaha jaringan karena berpikir bahwa pengusaha jaringan tidak akan langsung memberikan hasil berupa uang akan tetapi di awali mempresentasikan bisnis dengan membangun sebuah jaringan komunitas yang luas terlebih dahulu, sementara saya ingin berpenghasilan sendiri. Sedangkan para pengusaha sudah menyadari bahwa di awal karier, mereka mungkin tidak akan mendapatkan apa-apa, bahkan harus mengeluarkan uang untuk modal usaha. Itulah sebabnya, hampir semua orang yang baru lulus kuliah lebih memilih untuk menjadi seorang karyawan daripada menjadi pengusaha. Setelah menjadi karyawan, barulah pada diri beberapa orang timbul keinginan untuk menjadi pengusaha. Tapi hanya sedikit yang berani mewujudkan keinginan itu. Masalah utama adalah modal. Mereka merasa bahwa mereka harus punya modal yang cukup dulu, baru bisa menjadi seorang pengusaha. Padahal, ada beberapa contoh pengusaha yang kini sudah menjadi milyarder di dunia ini, yang memulai usahanya dengan modal yang sangat minim. *Jay. www.makmurjayayahya.com

Posting Komentar untuk "PENGUSAHA VS KARYAWAN"

Menyalinkode AMP