STRUKTUR FUNGSI JARINGAN
STRUKTUR
FUNGSI JARINGAN
Dosen
:
Makmur
Jaya, S.Kep., MH(Kes).
Pengertian
Jaringan Jaringan adalah gabungan dari beberapa atau banyak sel yang memiliki
fungsi yang sama dalam suatu ikatan.
Struktur
Jaringan Jaringan penyusun tubuh dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu
jaringan epitelium, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
a. Jaringan Epitelium Jaringan epitelium
merupakan jaringan penutup permukaan tubuh, baik permukaan tubuh sebelah luar
maupun sebelah dalam. Permukaan sebelah luar yang memiliki jaringan epitelium
adalah kulit, sedangkan permukaan sebelah dalam tubuh yang mengandung epitelium
adalah permukaan dalam usus, paru-paru, pembuluh darah, dan rongga tubuh. Jaringan
epitelium dapat berasal dari perkembangan lapisan ektoderma, mesoderma atau
endoderma. Nama epitelium sangat erat hubungannya dengan letaknya di dalam
tubuh. Epitelium yang melapisi dinding dalam kapiler darah, pembuluh limfa, dan
jantung disebut endotelium. Endotelium berasal dari perkembangan laoisan
mesoderma. Sedangkan epitelium yang melapisi rongga tubuh, misalnya
perikardium, pleura, dan peritoneum disebut mesotelium. Mesotelium juga berasal
dari lapisan mesoderma. Sel-sel epitelium terikat satu dengan lainnya oleh zat
pengikat (semen) antarsel, sehingga hampir tidak ada ruangan antarsel. Jaringan
epitelium dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah lapisan sel dan bentuknya,
serta berdasarkan struktur dan fungsinya.
1)
Epitelium berdasarkan jumlah lapisan sel dan bentuk Dua kriteria yang digunakan
untuk mengklasifikasikan epitelium adalah jumlah lapisan sel dan bentuknya.
Berdasarkan jumlah lapisannya, epitelium dapat dibedakan menjadi epitelium
sederhana dan epitelium berlapis. Epitelium sederhana adalah epitelium yang
sel-selnya hanya selapis. Epitelium berlapis adalah epitelium yang terdiri atas
beberapa lapis sel. 2) Epitelium berdasarkan struktur dan fungsi Berdasarkan
struktur dan fungsinya jaringan epitelium dibedakan menjadi dua, yaitu jaringan
epitelium penutup dan jaringan epitelium kelenjar. a) Jaringan epitelium
penutup Berperan melapisi permukaan tubuh dan jaringan lainnya, terdapat di
permukaan tubuh, permukaan organ, melapisi rongga, atau merupakan lapisan di
sebelah dalam dari saluran yang ada pada tubuh. b) Jaringan Epitelium kelenjar
Tersusun oleh sel sel khusus yang mampu menghasilkan sekret atau getah cair.
Getah cair ini berbeda dengan darah dan cairan antar sel. Berdasarkan cara
kelenjar mensekresikan cairannya, kelenjar dibedakan menjadi dua, yaitu
kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin.
b. Jaringan Ikat Ciri khusus jaringan ikat
adalah memiliki komponen intaseluler yang disebut matriks. Matriks disekresikan
oleh sel-sel jaringan ikat. Dengan demikian, secara garis besar, jaringan ikat
terdiri atas sel-sel jaringan ikat dan matriks. Berdasarkan bentuk dan reaksi
kimianya, serat pada matriks dapat dibedakan menjadi tige jenis, yaitu serat
kolagen, elastin, dan retikuler. Serat kolagen berupa berkas beranekaragam yang
berwarna putih. Serat nya mempunyai daya regang yang tinggi dengan elastisitas
yang rendah. Kolagen terdapat pada tendon. Serat elastin berwarna kuning dan
lebih tipis dari serat kolagen. Seratnya mempunyai elastisitas tinggi. Terdapat
pada pembuluh darah. Serat retikuler hamper sama dengan serat kolagen tetapi
berukuran lebih kecil. Serat ini berperan dalam menghubungkan jaringan ikat
dengan jaringan lain. Bahan dasar penyusun matriks adalah mukopolisakarida
sulfat dan asam hialuronat. Bentuk bahan dasar ini adalah homogen setengah
cair, jika kandungan asam hialuronat tinggi, matriks bersifat lentur.
Sebalinya, jika kandungan mukopolisakarida sulfatnya tinggi, matriks bersifat
kaku. Bahan ini terdapat dalam sendi. Ada berbagai jenis sel yang tertanam
dalam matriks dan memiliki berbagai fungsi, antara lain. Fibroblast
(mensekresikan protein), makrofag (berbentuk tidak teratur dan khusus terdapat
pembuluh darah), sel tiang (menghasilkan subtansi heparin dan histamine), sel
lemak (khusus untuk menyimpan sel lemak), sel darah putih (melawan fatogen dan
dapat bergerak bebas).
1) Jaringan ikat longgar Susunan seratnya
longgar dan memiliki banyak sustansi dasar. Fungsinya antara lain. Member
bentuk organ dalam, misalnya sumsum tulang dan hati. Menyokong, mengelilingi,
dan menghubungkan elemen dari seluruh jaringan lain, misalnya menyelubungi
serat otot, melekatkan jaringan di bawah kulit
2) Jaringan ikat padat Susunan selnya
padat dan memiliki sedikit bahan dasar dan sedikit sel jaringan ikat. Jaringan
ikat padat dibagi menjadi dua jenis, yaitu jaringan ikat padat tak teratur yang
terdapat pada bagian dermis kulit dan pembungkus tulang, jaringan ikat pada
teratur, yang terdapat pada tendon.
3. Jaringan tulang a. Tulang rawan
(Kartilago) Ada tiga jenis tulang rawan yaitu tulang rawan hialin (memiliki
serat kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman halus dan rapat), tulang rawan
elastin (serat kolagen tidak tersebar dan bentuk serat elastic bergelombang),
tulang rawan fibrosa (serat kolagen kasar dan tidak teratur, lakuna-lakunanya bulat
atau bulat telur dan berisi selsel kondrosit)
b. Tulang sejati (Osteon) Sel tulang
disebut osteosit. Osteosit terletak di dalam lacuna. Osteosit dibentuk oleh
osteoblas. Antara osteosit yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh
kanalikuli. Matriks penyusun tulang adalah kolegen dan kalsium fosfat yang
memperkeras matriks sehingga tulang lebih keras. Tulang tersusun atas unit-unit
yang dinamakan system havers, setiap havers mengandung pembuluh darah. Tulang
dibungkus oleh selaput yang disebut periosteum.
c. Darah Sel darah meliputi sel darah
merah (eretrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).
Sel darah merah berfungsi untuk mengangkut oksigen, sel darah putih berfungsi
untuk melawan benda asing yang masuk ke dalam tubuh, sedangkan keping darah
berperan dalam proses pembekuan darah. Sel darah putih terdiri atas monosit,
limfosit, eosinofil, basofil, dan neutrofil.
d. Jaringan adipose Jaringan adipose
adalah jaringan ikat yang terdiri atas sel-sel berukuran besar yang
terspesialisasi untuk menyimpan lemak, disebut juga jaringan lemak. Jaringan
ini berfungsi untuk menyimpan lemak sebagai cadangan makanan, mencegah
hilangnya panas secara berlebihan dan sebagai pelindung jaringan yang ada di
dalamnya. Jaringan ini terdstribusi di bawah kulit, di dalam tulang, rongga
perut dan dada.
e. Jaringan otot
1. Otot polos Sel berbentuk gelendong,
memiliki satu inti yang terletak di bagian tengah. Kontraksi otot polos tidak
di bawah pengaruh kesadaran sehingga disebut otot involunter. Contoh saluran
pencernaan, kantong kemih, organ reproduksi, saluran pernapasan.
2. Otot lurik Sel berbentuk silinder yang
panjang dan tidak bercabang, memiliki banyak inti yang terletak di bagian tepi
sel. Kontrasksi otot lurik di bawah kesadaran sehingga di senut otot volunter.
Contoh, otot melekat pada rangga. 3. Otot Jantung Sel otot jantung membentuk
rantai dan sering bercabang dua atau lebih membentuk sinsitium. Memiliki satu
atau dua inti sel yang terletak di bagian tengah sel. Kontraksi tidak di bawah
pengaruh kesadaran.
4. Jaringan Saraf a. Struktur sel saraf b.
Jenis sel saraf Neuron sensori (aferen), berfungsi
menyampaikan rangsangan dari organ penerima rangsangan (reseptor) kepada
sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Neuron intermediate,
berperan sebagai penghubung implus saraf dari satu neuron ke neuron lain atau
dari neuron mororik ke neuron sensorik. Neuron motor (eferen), berfungsi
mengirimkan implus dari sistem saraf pusat ke otot dan kelenjar yang akan
melakukan respons tubuh. Pada umumnya, neuron motor menerima implus dari neuron
intermediet. Adakalanya implus ditransmisikan dari neuron sensori ke neuron
motor.
JARINGAN
Jaringan adalah sekelompok sel dengan
struktur dan fungsi yang mirip. Jaringan berperan terhadap fungsi organ dimana
dia ditemukan. Jaringan tubuh dapat dikelompokkan dalam 4 tipe utama sesuai
struktur dan fungsinya.
1. Jaringan epitel; menutupi permukaan tubuh dan dinding
organ berongga, rongga tubuh,dan saluran,juga membentuk kelenjar. Jaringan ini
memungkinkan tubuh untuk berinteraksi dengan lingkungan internal dan eksternal.
2. Jaringan ikat; melindungi dan menyokong tubuh dan
organ-organnya. Beberapa tipe jaringan ikat terikat dengan organ secara
bersama,menyimpan energi cadangan seperti lemak dan membantu pertahanan tubuh
terhadap organisme penyebab penyakit.
3. Jaringan otot; terdiri dari sel-sel khusus untuk
kontraksi dan menghasilkan tenaga. Dalam proses kontraksi, jaringan otot
menghasilkan panas yang menghangatkan tubuh.
4. Jaringan saraf; mendeteksi perubahan dalam berbagai
kondisi didalam dan luar tubuh dan direspon oleh sinyal elektrik yang hasilnya
disebut potensial aksi saraf (impuls saraf) yang mengaktifkan kontraksi otot
dan sekresi kelenjar.
Jaringan epitel dan kebanyakan tipe
jaringan ikat(kecuali kartilago, tulang, dan darah) lebih bersifat umum dan
memiliki distribusi yang luas didalam tubuh. Jaringan ini adalah komponen dari
sebagian besar organ tubuh dan memiliki berbagai struktur dan fungsi.
www.makmurjayayahya.com
KKPMT-1
Biomedik (Sel dan Jaringan)
Posting Komentar untuk "STRUKTUR FUNGSI JARINGAN"